Di pagi hari tepatnya tanggal 30 Juni 1908, terjadi sebuah ledakan yang maha dahsyat di dataran tinggi Siberia Tengah, Rusia, tepatnya berada di dekat sungai Tunguska.
Ledakan maha dahsyat tersebut merobek langit di atas wilayah Tunguska Siberia, dan juga telah meratakan area pepohonan seluas 50 km, selain itu menghancurkan dan menghanguskan 80 juta pohon, serta menewaskan ratusan rusa dalam ledakan tersebut.
image via en.wikipedia.org
Menurut para ahli bahwa ledakan tersebut diduga berasal dari komet atau asteroid yang jatuh dan meluncur melalui atmosfer bumi dengan kecepatan di atas 54 ribu km/jam, hal tersebut mengakibatkan ledakan yang setara dengan 185 kali lebih dahsyat dari bom Hiroshima dan Nagasaki.
Namun anehnya tidak di temukannya kawah sebagai dampak dari ledakan yang di sebabkan oleh meteor, menyebabkan para ilmuan menjadi bingung tentang apa yang terjadi di Tunguska ini.
Para penduduk yang jauh dari lokasi melaporkan bahwa telah terjadi ledakan besar di sertai dengan timbulnya tiang api yang menjulang sangat tinggi di langit, di susul oleh gelombang panas dan juga serangkaian suara yang sangat menggelegar, dan juga gelombang angin taufan yang sangat besar serta terjadinya hujan yang berwarna hitam.
Ledakan misterius tersebut belum bisa di pastikan dari mana datangnya dan apa pula penyebabnya.
Setelah 19 tahun kemudian, di buatlah sebuah tim pencari fakta di bawah pimpinan dari Prof. L. Kulik.
Penelitian juga di lakukan pada tahun 1928 dan juga 1929, fakta yang berhasil di kumpulkan cukup mencenangkan dalam dunia ilmu pengetahuan.
Di daerah hutan di sekitar bekas lokasi ledakan yang memiliki luas sekitar 25x15 Km persegi, mengalami kehancuran total, dan juga di area luar seluas 50x45 Km persegi juga mengalami kerusakan yang sangat parah.
Prof. L. Kulik yang juga seorang ahli meteorit mencoba untuk mencari bukti adanya ledakan yang di sebabkan oleh meteor, namun dia tidak bisa menemukannya bukti tersebut hingga akhir hayatnya.
Peneliti lainnya juga kemudian memprediksi bahwa ledakan tersebut berasal dari sekelompok meteor yang kemudian jatuh di tempat tersebut, namun mereka tidak menemukan satu pun sisa-sisa dari ledakan yang di sebabkan oleh meteor.
Asumsi lain menyebutkan bahwa ledakan tersebut di sebabkan oleh komet, namun hal tersebut juga tidak sesuai dengan laporan yang di dapatkan dari para saksi.
Setelah beberapa tahun kemudian baru di sadari bahwa ledakan maha dahsyat di Tunguska memperlihatkan ciri-ciri dari suatu ledakan yang di sebabkan oleh Nuklir.
Ciri tersebut di dapatkan dari pohon-pohon di sekitar hutan yang selamat dari ledakan, dan juga dari keadaan pohon-pohon yang hangus terbakar, dimana di perkirakan bahwa ledakan tersebut terjadi bukan di atas permukaan bumi, namun ledakan tersebut terjadi di udara.
Di lokasi juga di temukan butir-butir magnetit yang berukuran mikroskopis yang juga mengandung butir-butir silikat seperti kaca yang terkadang mengandung partikel besi.
Partikel tersebut juga sama di temukan di lokasi percobaan nuklir di Alamagordo, Amerika Serikat, yang mana zat tersebut terbentuk oleh suhu yang sangat tinggi dari suatu ledakan nuklir.
Dan menurut para ahli bahwa ledakan mega dahsyat yang terjadi di Tunguska Siberia berkekuatan lebih dari 30 Megaton.
image via dailymail.co.uk
Pada tanggal 24 Juni 2009, American Geophysical Union menerbitkan sebuah publikasi dalam jurnal Geophysical Research Letter yang menyatakan bahwa ledakan di Tunguska Siberia di akibatkan oleh sebuah komet.
Teori ini timbul setelah para peneliti kemudian menghubungkan dengan fenomena pembuangan asap yang terjadi pada pesawat antariksa.
Hal ini terlihat saat pesawat antariksa NASA melepaskan asap buangannya, muncullah sebuah awan aneh yang bercahaya pada malam hari sehari setelah peristiwa tersebut, awan tersebut di sebut sebagai Noctilucent Cloud.
Awan Noctilucent Cloud adalah awan yang terbentuk dari partikel es dan hanya terbentuk pada ketinggian langit pada temperatur udara yang sangat dingin.
“Hal ini seperti layaknya mengumpulkan petunjuk dan teori yang berserakan dari misteri pembunuhan yang berumur 100 tahun,” Kata Michael Kelley , seorang profesor dari univeristas Cornell yang memimpin riset dan penelitian tersebut.
“Bukti-bukti yang ada cukup jelas untuk menunjukkan bahwa bumi ditabrak oleh sebuah komet pada tahun 1908 di Tunguska.”
image via crystalinks.com
Para peneliti juga merujuk kepada sejumlah besar dari uap air yang tersembur ke atas atmosfer oleh nukleus es yang berasal dari komet, yang berupa tiang melingkar dengan membawa energi yang sangat luar biasa. Proses ini dinamakan dengan turbulensi dua dimensi. Hal inilah yang kemudian menyebabkan awan Noctilucent terbentuk sehari sesudahnya.
Peristiwa pelepasan asap buangan pada pesawat antariksa akan mengakibatkan efek yang menyerupai seperti peristiwa jatuhnya sebuah komet.
Dimana sebuah pesawat antariksa akan melepaskan sekitar 300 metrik ton uap air ke atmosfer bumi, dan partikel air ini kemudian dilepas dan mengembara ke arah arktik dan juga antartika, dimana mereka kemudian membentuk sebuah awan setelah berhenti di mesosfer.
Prof. Kelley dan juga para rekannya menyaksikan bahwa awan tersebut terbentuk beberapa hari setelah pesawat antariksa Endeavour (STS-118) diluncurkan pada tanggal 8 Agustus 2007.
Awan yang sama juga terlihat ketika pesawat yang sama diluncurkan pada tahun 1997 dan juga 2003.
Berdasarkan ledakan tahun 1908, yang dikenal sebagai peristiwa Tunguska, langit Eropa menjadi terang benderang selama beberapa hari hingga sejauh 3.000 mil.
Prof Kelley yang meneliti laporan dari para saksi mata menjelaskan bahwa, setelah ledakan tersebut dia segera menyimpulkan bahwa langit yang terang benderang tersebut pastilah awan noctilucent.
Sebelumnya juga para ilmuwan mengusulkan teori bahwa ledakan tersebut diakibatkan oleh sebuah meteor.
Namun penyelidikan yang lebih seksama terhadap lokasi ledakan tidak menunjukkan dan memperlihatkan adanya sebuah kawah atau batu meteor yang tersisa.
Namun sebaliknya, bahwa sebuah komet umumnya hanya terdiri dari partikel es dan juga debu yang akan segera menguap ke udara ketika komet tersebut menghantam Bumi.
Inilah sebabnya kenapa para peneliti tidak bisa menemukan satupun bukti yang menjadi penyebab ledakan tersebut.
Memang ada teori yang mengatakan bahwa ledakan Tunguska diakibatkan oleh sebuah komet telah lama dikemukakan.
Namun baru kali ini mendapat peneguhan dengan pembuktian yang meyakinkan. Hingga sampai saat ini memang banyak yang meyakini bahwa yang menyebakan ledakan di Tunguska adalah sebuah komet.
EmoticonEmoticon