Jan 26, 2017

6 Tragedi Kemanusiaan Berdarah Paling Mengerikan di Dunia

Kita pasti pernah mendengar tentang kasus tragedi berdarah yang mengerikan dan menyedihkan yang pernah terjadi di dunia ini, tragedi-tragedi tersebut sempat mencoreng sejarah kemanusiaan dan juga hak asasi manusia.  

Banyak korban-korban bergelimpangan meregang nyawa pada tragedi-tragedi yang terjadi di bawah ini, entah salah siapa yang pasti pembantaian dan juga penistaan terhadap kemanusiaan telah terjadi.

Berikut ini kami merangkumnya dalam beberapa kasus tragedi kemanusiaan berdarah paling mengerikan di dunia.


1. Tragedi Tiananmen 1989
tragedi pembantaian di Tiananmen
Tragedi ini terjadi di sebuah lapangan Tiananmen Cina pada tahun 1989, adalah rangkaian demonstrasi yang dipimpin oleh para mahasiswa di sebuah lapangan Tiananmen di Beijing, pada tanggal 15 April dan juga 4 Juni 1989.

Protes demonstrasi tersebut ditujukan terhadap ketidakstabilan ekonomi dan juga korupsi yang akhirnya merembet menjadi demonstrasi yang pro demokrasi, dan memang saat itu hal tersebut merupakan hal yang tidak lazim di negeri Tiongkok yang di kenal otoriter pada saat itu, diperkirakan lebih dari 3000 orang meninggal dunia sebagai akibat dari tindakan pasukan militerTiongkok.

Dipicu oleh kematian Hu Yoabang yang mengundurkan diri dari sekertaris jenderal partai. Hu di kenal sebagai seorang yang berpikiran liberal, Hu dipaksa untuk mengundurkan diri dari posisinya oleh Deng Xiaoping, dan banyak masyarakat yang menilai bahwa tindakan tersebut merupakan perlakuan yang tidak adil.

Pada saat pemakaman Hu, para mahasiswa berkumpul di lapangan Tiananmen dan meminta untuk bertemu dengan perdana menteri Li Peng, yang memang merupakan saingan politik Hu.  Para mahasiswa kemudian mengadakan mogok di universitas beijing pada 26 April.  

Dan pada 27 April sekitar 50.000 mahasiswa turun ke jalan-jalan di Beijing, mereka tidak menghiraukan perintah untuk membubarkan diri yang di umumkan oleh penguasa, dan menuntut pemerintah untuk mencabut pernyataannya.

Dan pada tanggal 4 Mei sekitar 100.000 pelajar dan juga pekerja berparade untuk meminta pemerintah agar mereformasi media yang bebas, dan juga meminta dialog formal antara penguasa dan juga wakil dari mahasiswa, namun usaha tersebut di tolak pemerintah.

Pada 13 Mei akhirnya banyak kelompok mahasiswa yang menempati lapangan Tiananmen dan kemudian memulai aksi mogok makan, meminta pemerintah untuk menarik tuduhan yang di tulis oleh Harian Rakyat, serta meminta dialog dengan penguasa,

Akhirnya pada 20 Mei pemerintah mengumumkan Undang-undang Darurat, walaupun demontrasi terus berlanjut.  Akhirnya para pemimpin Komunis kemudian berunding dan memutuskan untuk menggunakan kekuatan militer untuk mengatasi aksi tersebut.

Tentara dan Tank-tank Brigade 27 dan 28 dari Tentara Pembebasan Rakyat akhirnya diturunkan untuk mengendalikan kota, pasukan ini kemudian diserang oleh para buruh dan juga mahasiswa, bentrok berdarah pun terjadi di jalan-jalan kota Beijing antara pasukan militer dengan sipil dan salah satunya di lapangan Tiananmen ini.

Perkiraan korban dari Sipil menurut CIA adalah sekitar 400-800, dan menurut Palang Merah Tiongkok korban yang tewas sekitar 2.600 orang, dan para pengunjuk rasa mengklaim bahwa korban tewas adalah sekitar 7000 orang.


2. Pembantaian My Lai
pembantaian my lai oleh tentara amerika di vietnam


Pembantaian Mỹ Lai merupakan pembantaian yang dilakukan oleh tentara Amerika Serikat terhadap ratusan warga sipil di Vietnam yang tidak bersenjata, dan kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan juga anak-anak.

Terjadi pada 16 Maret 1968 pada saat terjadinya Perang Vietnam. Pembantaian ini menjadi lambang kejahatan perang yang dilakukan oleh Amerika di Vietnam, dan setelah aksi tersebut kemudian membangkitkan kemarahan di seluruh dunia, serta mengurangi dukungan masyarakat di dalam negeri terhadap perang itu sendiri. Peristiwa ini juga dikenal dengan nama Pembantaian Son My atau Pembantaian Song My.

Diperkirakan 350 warga sipil tak bersenjata di bantai d Vietnam Selatan, tidak hanya itu saja mereka juga memperkosa para wanitanya, dan juga memutilasi anak-anak.  

Dan Akhirnya pada 17 Maret 1970, angkatan Darat Amerika Serikat mendakwa 14 perwiranya yang menyembunyikan informasi berkaitan dengan pembantaian tersebut.

Letnan Angkatan Darat William Calley akhirnya dinyatakan bersalah dan dijatuhkan hukuman penjara seumur hidup pada tahun 1971, namun sayang 2 hari kemudian Presiden Richard Nixon memutuskan untuk membebaskan Calley dari semua tuduhan.

Namun Calley kemudian menjalankan tahanan rumah selama 3,5 tahun di markasnya di Fort Benning, Georgia, dan akhirnya di bebaskan oleh hakim federal. 

Calley menyangkal bahwa ia hanya mengikuti perintah dari kaptennya saja, yaitu Ernest Medina, namun Ernet akhirnya mengelak terhadap semua tuduhan Calley dan menyangkal bahwa dia tidak memerintahkan seperti itu, dan akhirnya Ernest di bebaskan dalam pengadilan yang terpisah.



3.Tragedi 9/11 World Trade Centre
tragedi wtc 911 aksi teroris paling besar di amerika


Tepatnya pada tanggal 11 September 2001 terjadi Tragedi WTC 9/11, dimana saat itu 2 pesawat terbang komersil menabrak gedung kembar WTC di New York City dan meruntuhkannya hingga ke tanah, di perkirakan 2996 orang meregang nyawa akibat serangan teroris ini.  

Peristiwa ini merupakan serangan teroris terburuk yang pernah terjadi di Wilayah Amerika Serikat. Efek dari serangan teroris terhadap gedung WTC ini ternyata tidak hanya sampai disini saja, setelah kejadian 9/11 banyak perusahaan maskapai penerbangan pendapatannya turun sebesar 20 persen akibat banyak orang yang tidak berani naik pesawat.

Akibat ketakutan orang untuk menaiki pesawat, akhirnya banyak perjalanan yang di tempuh dengan menggunakan jalur darat, dan dalam 12 bulan setelah serangan 9/11 ini di perkirakan 1595 orang Amerika Serikat tewas dalam suatu kecelakaan mobil .

Tidak hanya itu saja, menara kembar yang dibangaun dengan 400 ton asbes dan pada saat gedung tersebut runtuh, efek dari debu asbes yang bertebaran menyebar ke segala penjuru kota, dan dampaknya diperkirakan sekitar 410.000 orang di New York menderita penyakit kanker akibat menghirup debu dari bekas sisa reruntuhan gedung.

Sekitar 70 persen dari personil yang membantu evakuasi pada saat gedung WTC runtuh di perkirakan menderita masalah paru-paru akibat menghirup debu, dan sekitar 1400 orang tersebut telah meninggal dalam 10 tahun setelah tragedi tersebut.  Data lain juga menyebutkan bahwa 1140 orang telah menderita penyakit kanker sejak kejadian tersebut.


4. Tragedi Pembantaian Rwanda
tragedi pembantaian rwanda terhadap susku tutsi dan hutu


Negara Rwanda yang terletak di Afrika tengah, pernah terjadi kasus pembantaian manusia dari suku Tutsi dan Hutu moderat oleh sekelompok ekstrimis dari Hutu, dikenal sebagai Interahamwe yang terjadi selama periode 100 hari pada tahun 1994.

Tidak tanggung-tanggung korban yang meninggal dari suku Tutsi dan Hutu mencapai 800.000 orang.

Genosida Rwanda adalah sebuah pembantaian 800.000 suku Tutsi dan Hutu moderat oleh sekelompok ekstremis Hutu yang dikenal sebagai Interahamwe yang terjadi dalam periode 100 hari pada tahun 1994.

Peristiwa ini berawal pada tanggal 6 April 1994, yaitu ketika presiden Rwanda, Juvenal Habyarimana tewas di tembak pada saat berada di dalam pesawat terbang, dimana saat itu presiden Rwanda sedang bersama presiden Burundi yaitu Cyprien Ntarymira.

Di duga peristiwa penembakan tersebut merupakan aksi protes terhadap Presiden Habyarimana yang berencana melakukan persatuan etnis, dan pembagian kekuasaan kepada etnis-etnis tertentu.

Dimana pada tahun 1990-an Habyarimana membangun pemerintahan yang melibatkan 3 etnis di Rwanda yaitu Hutu (85%), Tutsi (14%) dan Twa (1%). Dan kemudian dia mengangkat perdana menteri Agathe Uwilingiyama, dan hal ini tidak diterima oleh kelompok militan yang ingin mempertahankan sistem pemerintahan satu suku.

Setelah penembakan terhadap Presiden Habyarimana, para militan kemudian memblokade seluruh tempat di Rwanda. 

Pasukan Khusus pengawal Presiden yang dibantu oleh Instruktur Perancis kemudian beraksi, mereka bekerja sama dengan kelompok militan Rwanda yaitu Interahamwe dan Impuzamugambi.

Kelompk bersenjata inipun kemudian mulai membunuh siapa saja yang mendukung presiden Habyarimana tanpa memperdulikan status dan sebagainya, perdana Menteri dari suku Tutsi pun tak luput dari pembantaian tersebut, selain itu masih ada dari kalangan menteri, pastor dan siapa pun yang turut di bantai dengan keji.

Sebagian besar korban dibiarkan tergeletak begitu saja dan tidak di makamkan secara layak, terkadang hanya di timbun dengan tanah sekedarnya saja.  Pegunungan Gisozi merupakan tempat pemakaman massal, di tempat ini diperkirakan terdapat 250.000 jasad warga tak berdosa yang menjadi korban pembantaian massal.

Disinyalir aksi kudeta dan pembantaian massal ini di pimpin oleh Front Patriotik Rwanda yang diketuai oleh Paul Kagame, usai kudeta Kagame kemudian menggantikan Habyarimana menjadi Presiden Rwanda.

5. Tragedi Berdarah Armenia
tragedi pembantaian armenia


Tragedi pembantaian Armenia disebut sebagai kejahatan besar, yaitu pemusnahan etnis secara sistematik yang dilakukan oleh Utsmaniyah terhadap penduduk minoritas Armenia yang kini menjadi Republik Turki.

Peristiwa ini terjadi selama dan juga setelah Perang Dunia I dan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu pembunuhan besar-besaran terhadap penduduk pria dewasa melalui pembantaian yang keji dan juga kerja paksa, selain itu mereka mendeportasi para wanita, anak-anak, orang tua dan orang sakit melalui perjalanan maut menuju ke gurun Suriah.

Menurut catatan korban yang tewas akibat pembantaian ini di taksir sekitar 1-1,5 juta orang, kelompok etnis minoritas yang terdiri dari penduduk asli, Assyria, Yunani dan kelompok-kelompok minoritas lainnya juga menjadi sasaran pembantaian yang dilakukan oleh pemerintah Utsmaniyah

Sampai saat ini Turki masih menyangkal adanya pembantaian besar-besaran yang pernah dilakukan pemerintah Utsmaniyah, namun mereka mengakui bahwa memang pernah terjadi tragedi kematian besar-besaran tetapi akibat dari peperangan yang terjadi dan juga wabah penyakit dan kelaparan.

Namun sebagian besar Ilmuwan dari negara Barat dan Rusia menyatakan bahwa pembantaian besar-besaran pernah terjadi, dan hal ini dilakukan secara sistematis oleh kaum muda Turki. Hingga saat ini terdapat 22 negara yang mengakui tentang adanya Genosida atau pembantaian massal ini.


6. Pembantaian Nazi Jerman
pembantaian etnis yahudi oleh nazi jerman


Pembantaian Nazi Jerman atau disebut Holocaust, merupakan kejahatan perang paling sadis dan keji, dimana setidaknya 6 juta orang Yahudi Eropa dibantai selama Perang Dunia II, program pembunuhan sistematis ini di dukung oleh negara Jerman Nazi yang di pimpin oleh Adolf Hitler.

Pembantaian terhadap Etnis Yahudi ini dilakukan di wilayah yang dikuasai oleh Nazi, diperkirakan 9 juta orang Yahudi yang tinggal di Eropa, sekitar dua pertiganya tewas di bantai.  Diantaranya Lebih dari 1 juta anak Yahudi, 2 juta wanita yahudi dan 3 juta pria yahudi semuanya tewas di bantai secara sistematis oleh Nazi.

Pembantaian secara sistematis di lakukan dengan cara pembunuhan dan juga penyiksaan yang dilakukan secara bertahap.  Diantaranya hukum untuk menghapuskan keberadaan orang Yahudi dari masyarakat sipil, yang dikenal dengan Hukum Nuremberg, hukum ini diberlakukan di Jerman selama bertahun-tahun sebelum dimulainnya Perang Dunia II.

Kamp Konsentrasi didirikan, di dalamnya terdapat para tahanan yang diharuskan untuk kerja paksa hingga mereka mati akibat kelelahan dan juga penyakit.  Saat Jerman menaklukan wilayah baru di Eropa Timur, satuan khusus yang di sebut Einsatzgruppen banyak membantai musuh-musuh politik mereka melalui penembakan massal.

Nazi kemudian memerintahkan kepada orang Yahudi dan Rom untuk di kurung di Ghetto sebelum akhirnya dipindahkan dengan kereta barang menuju kamp pemusnahan massal.  Disana apabila mereka selamat dalam perjalanan, selanjutnya mereka di bunuh dengan di masukan kedalam kamar gas.


EmoticonEmoticon